Nining Meida Gelar Konser Mini di Subang

share to whatsapp

SUASANA Kampung Babakan Curug, Desa Tanjung Wangi, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang yang biasa sepi, Minggu (16/9) sore mendadak heboh. Nining Meida, maestro pop Sunda yang melegenda dengan album "Kalangkang" pada tahunn 1986, hadir dan berbaur dengan penduduk setempat. Demikian rilis Harri Safiari yang diterima "GM", Kamis (20/9).

"Asa ngimpi aya Teh Nining di Babakan Curug (Seperti mimpi saja ada Teh Nining di Babakan Curug)," kata Dirman (50), warga setempat.

"Sugan teh Teh Nining kamana wae nya, gening geulis keneh sareng halimpu sorana oge, teu aya robahna siga kapungkur (Saya kira Teh Nining kemana saja selama ini, rupanya masih tetap cantik dan duh itu suaranya masih lembut mendayu-dayu seperti dulu)," seru Onah (45), warga Babakan Curug yang sehari-hari membantu beternak sapi bersama suaminya, Oday (48). Ujang Komed (27), keponakan Oday pun menyebarkan kabar kehadiran Nining Meida melalui HP pada rekan sekampungnya.

Konser mini ini digelar secara khusus oleh warga virtual Kampung Rancabanyol, komunitas para pembanyol Sunda di Facebook Rancabanyol yang anggotanya sekitar dua puluh ribu orang.

"Pada usia dua tahunan membanyol di dunia maya, inilah sokongan nyata kami pada pop Sunda, menyukseskan rencana Konser Tunggal Nining Meida di Sabuga nanti," kata Ruby (53) sebagai tuan rumah. Ruby sendiri di komunitas FB Rancabanyol mengaku bernama Ki Ubay.

Sore itu Nining Meida melantunkan beberapa hits-nya, di antaranya "Sami-sami", "Sono Bae", "Kangen Ka Nu Kapungkur", "Nyampak", "Bongan", "Jol", dan "Kalangkang" yang berduet dengan salah satu anggota komunitas Rancabanyol.

Nuansa dangdut yang unik pun sempat muncul, kala Nining menyanyikan lagu "Sekuntum Mawar Merah" dan "Mobil Butut". "Sabaraha harga karcisna engke konser di Sabuga. Bade samobil kaditu ah (Berapa harga tiket konser di Sabuga nanti. Mau ke sana satu mobil)," kata Popon (35), masih warga Babakan Curug.

Tiket gratis

Menurut Rinjani selaku panitia penyelenggara Konser Tunggal Nining Meida, konser ini digelar secara gratis. Sekitar tiga ribu tiket akan dibagikan ke berbagai kalangan secara representatif. "Tunggu saja ya, prosedurnya sedang kami atur," katanya.

Sebelum konser mini Nining Meida kali ini, pagi harinya digelar pula aneka permainan tradisional Sunda yang hampir punah. Puluhan peserta memainkan galasin, lompat karet, dan aneka permainan lainnya.

"Tujuannya selain membina keakraban warga kampung maya Rancabanyol, juga menyaring relawan pada konser tunggal nanti", tambah Rinjani.

Sumber: Galamedia, Jumat, 21 september 2012





Follow:
Instagram twitter