Carita Mancerod Ti Desa Rancabanyol

share to whatsapp

Rancabanyol (29/12/09) - Berdasarkan pemantauan langsung dari Desa Rancabanyol, keadaan di sana sudah tingtrim bin kondusif. Hal ini terjadi setelah 3 hari kemarin Desa Rancabanyol terjadi huru-hara. Apa sebab? Ternyata di sana telah terjadi tawuran akibat salah paham antar pemuda desa dengan kaum ibu-ibu.

"Benar, desa kami sekarang sudah kondusif," begitu kata Kuwu Uhe saat diwawancarai oleh Banyol Post di ruang kerjanya di pos ronda, "kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali. Saya selaku kuwu merasa tercoreng muka! Tertusuk gigi! Terpencet bisul! Sungguh, mereka kurang mengerti arti paheuyeuk-heuyeuk leungeun atawa ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salebak...begitu lho!"

Menurutnya, kejadian ini dilatarbelakangi oleh salah paham semata. Tiga hari kemarin, dua pemuda, Benno dan Jojo disuruh oleh juragan istri bernama Ibu Siyem untuk menagih hutang ke Ibu Ucih, juragan kineuw. Rupanya pemuda Benno dan Jojo termasuk saliwang saat mendengarkan parentah ti juragannyah. Hingga kesalahpahaman itu pun kajadian dan menimbulkan pasea rongkah.

Keduanya sekira jam 10 isuk-isuk mendatangi Ibu Ucih yang sedang maraban hayam pelungnyah. Mereka berdua, langsung menagih. Ini yang jadi masalahnya, saat menagih hutang mereka berlagak kayak debt collector. Selain galak dan sesenggor, mereka malah salah menagih. Seharusnya mereka menagih HUTANG, namun yang terjadi adalah mengganti hurup H dengan hurup K.

Merasa tidak pernah meminjam yang begituan, Ibu Ucih langsung laklak dasar nyarekan kedua pemuda suruhan Ibu Siyem tersebut. Merasa benar, keduanya kembali hahaok pada Ibu Ucih. Mereka malah ngajaitan paksa Hutang yang sudah diganti H-nya tersebut dengan K. Hal ini menimbulkan kemarahan luar biasa dari Ibu Ucih. Ahirnya, Ibu Ucih meminta bantuan tetangganya. Ibu-ibu pun kemudian rabul ngedatangi halaman rumah Ibu Ucih.

Malah, Ibu Yuyu, jawara Cimande dari Bandung Selatan itu tiba-tiba mencubit pemuda Jojo sateker kebek. Sampe pemuda Jojo guguilan nahan nyeri. Mangkaning cubitan Ibu Yuyu mah tidak akan dilepaskeun kalow belum terdengar sora guludug! Melihat temannya diperlakukan seperti itu, tidak antaparah, pemuda Benno pun langsung membantu. Namun, sebelumnya dia telah meng-calling teman-temannya. Nah, saat papuket berlangsung, pemuda lainnya pun datang. Di sinilah tawuran antara pemuda desa dengan ibu-ibu desa Rancabanyol terjadi.

Kerusakan terjadi di mana-mana. Kandang hayam hancur. Popoean pare habis diacak-acak. Hingga sumur milik Ibu Ucih pun ada yang mengurug sagala. Entah siapa pelakunya. Namun, menuru sumber terpercaya, pelakunya kemungkinan pemuda berinisial SonSet. Tawuran ini berlangsung selama 2 jam 12 menit 34 detik dengan pemuda yang sebagian besar luka-luka, semisal pemuda Iwan yang terkena kepretan dari Ibu Echi. Mukanya terlihat bengo. Adapun pemuda Joelee matanya teu bisa beunta karena diawuran keusik oleh Ibu Erna. Sedangkan pemuda Angka, sekarang masih dirawat di RS Jiwa akibat mengalami shock berat karena direureuwas anjing pitbull sebanyak 17 ekor yang sengaja dilepaskeun oleh Ibu Widia untuk mengudag pemuda Angka.

Tawuran bisa berhenti setelah Kuwu Uhe datang mendamaikan. Awalnya, kehadiran sang Kuwu tidak dianggap. Tawuran tetap berlangsung. Mereka tidak menolih Kuwu Uhe yang gogorowokan make TOA. Panci, piring, hayam, domba, nepi ka jubleg ngaralayang. Seperti tawuran dangdutan sajah! Ahirna, Kuwu Uhe mengaitkan tali tambang ke pohon nangka yang ada di gigireun imah Ibu Ucih. Ia mengancam akan menggantung diri jika tawuran tidak dieureunkeun.

Antuknyah, tawuran pun berhenti. Mereka pun diminta damai oleh Kuwu Uhe. Dengan muka bengep dan buuk acak-acakan mereka yang terlibat tawuran pun bersalaman. Kuwu Uhe gembira. Namun sayang, beuheungnyah sudah kadung masuk dalam jeratan tambang. Ahirnya, ia ditolong warga hingga ia pun bisa diselamatkan.

"Nah, itulah ceritanyah!" Kata Kuwu Uhe sambil menyeruput cai bajigur, "Saya selalu bangga dengan penduduk saya. Walaupun caripleuk...mereka tetap warga sayah!" © Abah Amin



Follow:
Instagram twitter